engkau terluka
karena kebinasaan ku berucap
engkau membenciku
karena aku yang selalu santai
santai dalam berucap
harimau mana yang tak mengaum
jika ada yang menganggu-nya
tupai mana yang tak meloncat
jika ia melihat kenari diambil orang
karena mulut bias ku
ku memaki yang tak pantas
aku menyesal
menyesal mengatakan yang tak seharusnya tak aku katakan
hanya mulut nakal
dan suara yang mengangguku
serta otak yang berkonsentrasi saat berucap
maaf,
maaf,
maaf,
aku tak pantas ada
maaf,
jika aku menyakitimu
menyakiti hati tulusmu
hanya karena mulut
mulut yang menghancurkan segalanya
mulut yang membuat kita menjauh
maaf,
maaf,
maaf,
karena mulut ku yang tak pernah ku ajarkan
untuk berkata pantas
untuk berkata manis
untuk berkata sopan
maaf,
karna mulutku yang terlhat kotor ini,
pernah menguntai kata indah
menguntai senandung bersama-mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar