Sabtu, 30 Desember 2017

Prihatin

Assalamualaikum
Jadi kali ini aku pengen bahas sesuatu yang sedikit menimbulkan pro dan kontra.
Jadi tadi aku melihat timeline social media ku, tiba-tiba seliweran sebuah video. Dalam video tersebut ada beberapa penumpang dari salah satu maskapai pesawat di Indonesia. Permasalahan yang aku lihat yaitu delay yang super duper lama banget. Jadi beberapa penumpang tersebut minta klarifikasi sama si petugas dari maskapai tersebut. Yah mungkin karna hanya sepotong video nya jadi gabisa menyimpulkan sih gimana akhir dari permasalahannya. Tapi yang aku dapetin di video tersebut tuh ada satu orang penumpang yang berkata kasar, tidak memberikan petugas ybs* untuk memberikan klarifikasi nya, membentak-bentak. Aku tau masalah delay flight itu bener-bener menganggu tetapi kan maskapai tersebut menginginkan keselamatan penumpang dong kan? Jadi menurut ku mungkin kenapa terjadi delay ya karna cuaca atau sistem yang diatas ada kesalahan. Kita gapernah tau kan?! . Yah yang aku sayangkan disini adalah si penumpang yang berkata kasar tersebut sungguh memojokkan petugas ybs dan maskapai tersebut. Yah sedih aja, kenapa semua nya jadi merasa yang paling dirugikan, merasa paling benar. Yang paling menyayat hati pada saat penumpang tersebut mengatakan 'jelek juga kamu' oh my god! Please everyone, kenapa dalam masalah seperti ini malah men-judge orang lain, dalam keadaan yang menurut aku sangat tidak kondusif kenapa masih saja sombong terhadap orang lain. Aku tau harga tiket pesawat ga murah, waktu jadi kebuang,tapi kenapa ga memikirkan sisi keselamatan nya?! Benar-benar sungguh memprihatinkan mental kini. Termasuk aku yang menulis ini mental juga sangat memprihatinkan, semoga kita semua bisa dengan sabar, memikirkan segala prespektif yang ada jangan hanya sebelah mata. And i will say that 'im proud of you,sungguh luar biasa sabarnya menghadapi berbagai masalah pelik'. Dan semoga gaada kejadian-kejadian seperti ini lagi, dan ini untuk pembelajaran untuk kita semua yaaa!!
Cheers,

Kamis, 28 Desember 2017

(bukan saya)

Saya tau
Bahwa bukan hanya saya yang menyukai kamu
Bahwa bukan hanya saya yang mencintai kamu
Saya juga tau
Bahwa bukan saya pula yang kamu suka
Bukan saya pula yang kamu cinta
Dan bukan saya pula yang selalu terpatri dijantung hati kamu
Saya tau
Saya terlalu berharap
Saya terlalu berambisi untuk mendapatkan kamu
Dan saya pula yang terlalu memusatkan kehidupan saya di kamu
Maaf
Saya hanya ingin menjadi bagian dari hidup kamu
Tapi saya tau,
Saya tak akan pernah bisa.

Pontianak, 28 desember 2017
Kamis malam menuju jum'at pagi
Sunyi, gelap, tak ada bintang

Rabu, 27 Desember 2017

2017 you will be missed

Perasaan campur aduk berada dipenghujung tahun 2017 yang super duper menegangkan, membahagiakan, penuh kejutan yang misterius bagi aku sendiri. Mari kita mulai (ceileh bahasanya) cerita 2017 ini.
Januari-Februari adalah bulan-bulannya dijejelin tugas-tugas sekolah, materi-materi ujian yang bikin bener-bener pengen cepet nyelesain sekolah. (gausah ditiru ya ehehe)
Maret adalah bulan neraka. Dimana uas menghantui pikiran. Pikiran udah kemana-mana. Alhasil aku merasa ngerjainnya sangat tidak maksimal.
April adalah bulan-bulannya senang, sedih, terharu, kecewa. Ada sesuatu yang aku ngerasa semua sirna, ujian nasional berjalan tidak seperti yang aku duga, nangis ngerjain soal (i dont know why), kecewa sama diri sendiri, terlalu banyak penyesalan yang terjadi di bulan april ini.
Mei adalah bulan penentuan setelah lepas dari ujian-ujian itu. Tiba saatnya hasil keluar,seperti yang udah di duga sebelumnya tidak maksimal. Seleksi kedinasan tidak lulus. Semua seleksi tidak lulus. Berasa bener-bener ga ada yang mau nerima buat kuliah di bulan itu. Lebay sih tapi ngerasa down dan gabisa cerita ke siapapun pada saat itu.
Juni adalah bulan suci,bulan berkah nikmat sungguh luar biasa. Pertama idul fitri, lalu lulus tes alhamdulillah dengan keadaan sungguh gapercaya. Tapi masih bimbang, milih yang mana yang mau diprioritaskan. Alhasil sekarang aku berada di jurusan yang sedang aku jalani. Seneng luar biasa tapi ada rasa takut yang luar biasa juga.
Juli adalah bulan-bulannya riweh. Bener-bener hectic. Bolak-balik kampus ngurus berkas daftar ulang.
Agustus adalah bulan-bulannya bertemu lagi dengan orang-orang baru, lingkungan baru, suasana baru. Beradaptasi lagi dengan kehidupan yang baru. Menjalani aktifitas baru dengan status nya udah bukan siswa lagi.
September adalah bulan merasa senang duduk di bangku kuliah. Merasa senang menjadi mahasiswa. Merasa senang suara nya kini dapat diperdengarkan orang banyak.
Oktober-Desember adalah bulan-bulannya ingin sekali mencabut kata-kata 'jadi mahasiswa enak ya, kuliah nya santai pergi nya siang'. Sejujurnya dari kata-kata tersebut ada benarnya tapi itu semua sirna. Awalnya aja sih yang manis tapi makin ke tengah makin pengen bilang cepat-cepat dong kuliahnya selesai :(
Jadi kesimpulannya adalah 2017 sangat memberikan dampak yang luar biasa pada aku pribadi. Pelajaran yang sungguh indah. Terimakasih 2017.